Tangis Perang si Kebaya

Pict by: Husein

KARYA: Husein Mubarok

yuk murah, yuk enak, di jamin puas pun nagih loh dengan nada centil nyaring

Fakta dalam hati  berbicara ini sakit, aku ingin teriak dengan kencang sekencangnya

bebas luapkan duka lara yg di pendam, menangis sekeras-kerasnya

Tapi nasib  mengalirkan laku dalam realita kejam, Pada siapa aku memohon?

pada siapa aku harap tolong?

 

Nasib cerita aib tak  surut hilang

Hei hei hei,,,, engkau lian daripada aku

kau tak rasa seperti aku pahit kau tak ikut tanggung

perihal apa yang ku jalani, hai kau persetan selainku

kau gunjing aku, kau maki aku murahan sambung tak senonoh

 

urakan lontaran seenak saja kau ucap padaku

Kalau kau tau, aku tak ingin seperti ini, 

berjalan di gurun gersang beralaskan sepatu duri

aku hanya ingin norma seperti kalian

ingin di peluk, di genggam , di sayang, di cinta, di manja

dan disetarakan sama seperti kalian

 

kalaupun kau tahu aku sangat malu di hadapan Tuhan ku

moral di hatiku ngat-sangat ingin ku taat pada-Nya

tak bersebrangan padanya merintih mengangkat kedua tangan ku arahkan keatas

duduk bersimpau lalu berucap puisi ringkihan yang ingin ku pinta pada-Nya

luapkan tangis yang amat tragis.

Apakah kau tau!

 

Muhammad Husain Mubarok adalah mahasiswa IAIN Kediri. Ia adalah salah satu anggota pondok Pergerakan Abraham.

1 Komentar