Sayyidah
Aisyah RA merupakan istri ketiga dari Rasulullah Saw setelah wafatnya Siti
Khadijah. Beliau putri dari pasangan Abu Bakar ash-Shiddiq dengan Ummu Rumman .
Sayyidah Aisyah R.A berasal dari suku Quraisy at-Taimiyah al-Makkiyah. Beliau
lahir di Mekah, 4 tahun setelah kenabian Rasulullah Saw yaitu sekitar tahun
613/614-678 Masehi. Dalam pernikahannya, Rasulullah Saw menikahi Sayyidah
Aisyah RA di Mekkah dua tahun sebelum hijrah ke Madinah. Pada saat itu Sayyidah
Aisyah RA berusia 6 tahun.
Pada dasarnya, peran wanita sangatlah
penting. Dalam Islam memang banyak sekali wanita yang berkontribusi terhadap
agama islam . Diantara banyaknya wanita yang berkontribusi dalam Islam. Sayyidah Aisyah Ia merupakan wanita mulia. sosok muslimah Cerdas
dan cantik, Suci dan Taat beribadah, Sangat dicintai Rasulullah. Rasulullah Saw. menjuluki beliau “Al-Humaira”
yang artinya kemerah-merahan (kulitnya putih dan pipinya kemerah-merahan).
Menandakan Sayyidah Aisyah r.a. (Siti Aisyah) sosok wanita yang cantik.
Bahkan Sayyidah Aisyah , tidak hanya memiliki
paras yang cantik, beliau juga termasuk muslimah yang peringai sopan dan
kecerdasan otaknya. Beliau dipilih Rasulullah Saw. sebagai seorang isteri
karena selain memiliki kelebihan-kelebihan dibanding wanita pada masa itu,
beliau juga termasuk wanita yang ceritanya disucikan dalam al-Qur’an.
Maka dari itu, Sayyidah Aisyah dapat dikatakan sebagai
sosok teladan bagi kaum perempuan. Beliau sangat cerdas, sabar, dan taat
beribadah. Banyak hadis Rasulullah Saw. yang diriwayatkan beliau. maka beliau
tempat bertanya sekaligu rujukan para sahabat dan tabi’in yang berkenaan dengan
hadis. Karena beliaulah sosok yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Aisyah r.a dijuluki sebagai ash-shiddiqah
artinya wanita yang benar dan lurus. Hal yang paling menonjol dari kehidupan
Ummul mu'minin Aisyah ra adalah pengetahuannya yang dalam dan luas laksana
samudera dengan ombak yang bergelombang serta Cakrawala luas yang berwarna-
warni.
Selain itu, beliau paham akan agama dan sangat baik pandangannya tentang kemaslahatan umat. Pandangan tentang halal dan haram (ilmu fiqih), syair, dan kesehatan juga beliau miliki. Sejak kecil rasa ingin tahunya sangat besar sehingga menjadi wanita pembelajar. Hidup bersama Rasulullah menjadi semangat Aisyah dalam mendalami ilmu.
Penulis : Aida Andryanto
Editor : Nurul Badi'ah
0 Komentar