Dosen Pilih Kasih, Kejujuran Mahasiswa Dipertanyakan.

 



Sumber : freepik.com

Dalam dunia perkuliahan, tuntutan akan keadilan dan kejujuran dalam penilaian menjadi aspek krusial. Namun, realitas kehidupan kampus seringkali mengecewakan, seperti yang tercermin dalam fenomena "kamu cantik, kamu aman". Kejadian seorang mahasiswi yang memprotes nilai rendahnya menggambarkan masalah yang lebih dalam: dosen pilih kasih.

Tidak hanya masalah nilai yang menjadi sorotan, tetapi juga ketidaksetaraan penilaian terhadap mahasiswa yang tidak aktif dalam kelas. Slogan yang terdengar begitu sederhana, "kamu cantik, kamu aman," mewakili ketidakadilan yang merajalela di dalam ruang kelas.

Penting untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang mungkin memengaruhi perbedaan nilai ini. Meskipun nilai diambil dari rekap dan tugas akhir yang dikerjakan berpartner, terdapat ketidaksetaraan yang mencolok ketika partner-partner tersebut memperoleh nilai yang jauh lebih tinggi.

Permintaan sang dosen untuk menyebut nama guna menunjukkan data dan tugasnya membuka dilema bagi mahasiswi yang bersangkutan. Baginya, menyebut nama berpotensi memperkeruh suasana, dan dia lebih memilih untuk diam. Pertanyaannya menyoroti sejauh mana kekuasaan dosen dalam berperilaku semaunya, mengundang refleksi pada etika dan tanggung jawab dosen sebagai penilai.

Kejadian ini menunjukkan perlunya perubahan dalam sistem penilaian, transparansi, dan pertanggungjawaban dosen. Diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan akademik yang adil, di mana kejujuran dan partisipasi aktif dihargai tanpa adanya pilih kasih.

Untuk mengatasi masalah seperti ini, diperlukan langkah-langkah seperti halnya mendorong komunikasi terbuka antara mahasiswa dan dosen, meningkatkan transparansi penilaian, memberikan pelatihan etika pengajaran kepada dosen, dan melakukan evaluasi rutin terhadap sistem penilaian. Mahasiswa juga perlu diajak untuk aktif memberikan umpan balik, dan perlindungan terhadap mahasiswa yang merasa tidak adil perlu dijamin melalui prosedur banding yang jelas. Integrasikan pendidikan etika dalam kurikulum dan pertimbangkan melibatkan pihak eksternal untuk mengevaluasi keluhan mahasiswa guna meningkatkan objektivitas. Langkah-langkah ini bertujuan guna menciptakan lingkungan akademik yang adil, transparan, dan mendukung integritas mahasiswa.


oleh: kramawkward

1 Komentar

  1. Ketika kamu CANTIK kamu AMAN memang terjadi secara nyata

    BalasHapus