Kamis (10/2/2022) - Potret demo oleh mahasiswa aktivis PMII Kediri raya di mapolres Kota Kediri, menanggapi tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).
PC PMII Kediri menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Wadas. Aksi ini dihadiri oleh berbagai komisariat se – Kediri raya diantaranya Komisariat Sunan Ampel Kediri, Komisariat Tribakti, Komisariat Lokajaya UNP Kediri, Komisariat Gempur UNISKA, Komisariat Badrus Sholeh, dan Komisariat Pawaitan Daha.
Ketika ditanyai mengenai tuntutan yang disampaikan dalam aksi, kordinator lapangan (Korlap) aksi Aly Mu'afa Hibatullah menuturkan bahwa setidaknya ada 4 tuntutan meliputi menarik mundur aparat kepolisian yang berada di Desa Wadas, serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi dari pihak kepolisian terhadap masyarakat Desa Wadas, lalu mengusut tuntas aparat kepolisian yang melakukan penangkapan dan kekerasan terhadap masyarakat Desa Wadas, memberhentikan aktifitas pengukuran lahan paksa milik Desa Wadas yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) dan Badan Pertahanan Nasional (BPN), serta mendesak PB PMII serta PBNU, untuk berpihak pada komitmen penolakan masyarakat Desa Wadas terhadap tambang batuan andesit.
Ketua Umum PC PMII Kediri M. Eko Zuliyanto, ketika diwawancarai kru LSO Pers mengatakan “jika keadaan semakin tidak terkontrol di Desa Wadas, kemungkinan kita akan turun lagi bisa kesana bisa disini yang jelas kita akan menuntut dan menjadi gerakan aksi serentak di Jawa Timur ketika di Purworejo masih tetap seperti itu”. Pemuda yang kerap dipanggil Eko ini juga menambahkan bahwa di Kota Kediri sendiri dalam waktu dekat akan ada Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni pembangunan jalan Tol Kediri-Kertosono dan Kediri-Tulungaggung. Proyek ini perlu dikaji lebih dalam dengan pertimbangan dinamika perkembangan masyarakat yang ada. Maka dari itu pemerintah harus merundingkan terlebih dahulu apakah masyarakat setuju atau tidak, sehingga tidak ada kejadian serupa seperti yang dialami oleh masyarakat Wadas. Aksi ini dimulai sekitar pukul 15.45 hingga berakhir pukul 17.03 WIB.
Kapolres Kediri AKBP Wahyudi, sebelum meninggalkan lokasi aksi menegaskan bahwa “polri tidak boleh anti kritik, silahkan memberikan kritik dan masukan kepada kami, sehingga kami bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat”. Aksi yang memakan sebagian badan jalan sore itu berjalan lancar tanpa kericuhan dan dengan harapan dapat memberikan hal baik kepada masyarakat Wadas dan sekitarnya.
Perwarta: Riyadus
Editor: Finaqurrota
0 Komentar