Nilai Dasar Pergerakan Terhadap Dampak Negatif Di Era Modern

 


Pic by kumparan.com @Foto Google



Dalam menjalani kehidupan setiap individu kelompok atau organisasi tentu memiliki nilai-nilai dasar sehingga kehidupannya memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Dalam ranah PMII  nilai-nilai dasar pergerakan meliputi tauhid, hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minalalam. Namun dalam masa ke masa nilai-nilai tersebut mulai tergeser modernisasi baik dalam hal budaya, teknologi, dan pergaulan. Modernisasi sendiri memiliki dampak baik dan buruk, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda-pemuda di zaman sekarang banyak yang terjun dalam pergaulan bebas tanpa melihat dampak negatif yang didapatkan. Mereka seakan-akan tidak memiliki nilai dasar dalam menjalani kehidupannya. Pergaulan bebas seperti apa yang berdampak negatif?. Kita tentu sudah banyak menemukan contohnya seperti minum-minuman keras, perjudian, tawuran antar pelajar, hamil diluar nikah, berpakaian kebarat-baratan dan lain sebagainya. Hal-hal yang demikian adalah contoh kecil yang menunjukkan hilangnya nilai-nilai dasar dalam kehidupan dan mengakibatkan kemaslahatan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Maka penting bagi individu untuk mengetahui betapa pentingnya memiliki nilai-nilai dasar dalam menjalani kehidupan. Dalam keempat nilai dasar pergerakan sudah seharusnya menjadi hal yang patut dipegang sebagai dasar dalam menjalani kehidupan. Menjadi pijakan atau landasan bagi pola pikir dan tindakan pemuda sebagai manusia yang aktif terlibat menggagas dan proaktif memperjuangkan perubahan sosial. Mengapa demikian karena sebagai pemuda yang memiliki semangat pergerakan dalam berorganisasi kita harus menjadi pemuda yang berkualitas baik dari segi akhlak, intelektual, dan politik. Namun hal ini dapat di garis bawahi sesuai dengan porsi atau ukuran masing-masing.

 

Tauhid menjadi nilai dasar pertama yang sangat berpengaruh. Dalam agama Islam pun tauhid atau mengesakan Allah SWT menjadi hal pertama seperti dalam rukun iman. Ketika ia mengimani Allah SWT maka ia akan menjadi pribadi yang patuh dalam melaksanakan perintah serta menjauhi larangan-Nya. Hal ini juga berkaitan dengan hablum minallah karena ketika ia sudah memiliki keimanan ia akan senantiasa menjaga hubungan antara dirinya dan Tuhannya. Dengan demikian tauhid merupakan hal inti yang melandasi, menuntun dan menjadi tujuan  keimanan yang meliputi keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan pembuktian dengan perbuatan. Maka konsekuensinya Pemuda-pemuda harus mampu melarutkan dan mengimplementasikan nilai-nilai tauhid dalam berbagai kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemuda yang mampu menjadi pribadi yang tidak mudah mengikuti arus modernisasi yang bersifat negatif.

 

Pentingnya  Hablum minannas dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan manusia tak terlepas pergaulan atau sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, sehingga hubungan antara sesama perlu dijaga untuk membentuk kehidupan yang rukun. Hal ini sesuai dengan permasalahan dalam pergaulan bebas contohnya tawuran antar pelajar yang tidak mencerminkan Hablum minannas dengan perkembangan kehidupan dan mengingat perkembangan suasana. Di dalam kehidupan dunia itu, sesama manusia saling meghormati dan menghargai harkat dan martabat masing-masing, berlaku adil dan mengusahakan kebahagiaan bersama. Hal tersebut diperlukan usaha bersama untuk mencapainya dan perjuangan ini harus terus menerus dilakukan sehingga modernisasi tidak menggeser hal-hal positif. Melalui pandangan ini kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dikembangkan. Kerelaan dan kesepakatan untuk menjadi manusia yang mencintai sesama  sekalipun berbeda entah dalam hal agama, instansi, atau organisasi. Maka pandangan ini akan mewujudkan pemuda yang  paham menghargai dan menghormati sesamanya.

 

Pentingnya hablum minal alam dalam kehidupan bermasyarakat di era modern. Di zaman yang memiliki teknologi sebagai pemuda harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya   kearah hubungan manusia dengan alam. Dengan cara memanfaatkan alam, memakmurkan bumi dan menyelenggarakan kehidupan pada umumnya juga harus bersesuaian dengan tujuan yang terdapat dalam hubungan antara manusia dengan alam tersebut. Cara-cara itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam kehidupan bersama. Melalui pandangan ini haruslah dijamin kebutuhan manusia terhadap pekerjaan, nafkah dan masa depan, maka jelaslah hubungan manusia dengan alam merupakan hubungan pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama.

 

Dalam penjelasan diatas bisa kita ambil hikmahnya bahwa kita tidak boleh cenderung terhadap perkembangan zaman, karena dengan demikian akan menggerus pemikiran intelektual kita menjadi pribadi yang melupakan nilai atau tujuan awal yang sudah kita rancang matang-matang. Maka sebagai seorang mahasiswa seharusnya kita berfikir rasional dan logis untuk menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat.



Oleh: Syaifaul Qolbi

Editor: Syayidah Luthfiana

0 Komentar