Perempuan Cantik Hari Ini

Paket brightening,paket acne,paket glowing,body whitening express,produk penurun berat badan 30 kg dalam 15 hari,dan blablabla... Merupakan rangkaian beberapa produk yang sangat tidak asing untuk didengar saat ini. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan sosial,masyarakat cenderung menggambarkan bahwa predikat ‘cantik’ hanya melulu untuk mereka yang memiliki tubuh ramping,molek,putih,tinggi,dan memiliki beberapa sifat yang mampu mendatangkan perhatian banyak orang yang melihat,terutama kaum akhwat. Hal inilah yang mendukung seorang perempuan cenderung mengandalkan kepercayaan dirinya kepada sebuah penampilan. Kekuatan iklan produk pun turut mengambil peran. Perlahan-lahan termakan oleh iklan yang sepintas terlihat sangat menjanjikan.  

Penglihatan seolah dibutakan,janji-janji seolah menyita indera pendengaran,fikiran pun ikut termakan yang berujung dengan pembenaran atas segala yang ada dalam iklan. Yang tanpa fikir panjang membuat kita luluh oleh begitu banyaknya janji yang akan datang bersamaan dengan produk yang telah ditawarkan.
Terlihat pada beberapa fenomena yang sedang marak pada hari ini seperti penggunaan skincare yang aman hingga bermerkuri,suntik vitamin C,eyelash,sulam alis,rhinoplasty atau sulam hidung,sulam bibir,sulam dagu,bahkan hingga operasi plastik secara total pun rela mereka lakukan hanya demi mendapat predikat cantik. Banyak orang berlomba-lomba melakukan suatu hal yang mereka rasa mungkin saja dapat membuatnya terlihat menarik,terutama dihadapan publik. Terlihat menarik adalah hal yang wajar,namun tak wajar ketika kita salah dalam mencapainya. Bila berbicara mengenai ‘menarik’ banyak orang mengatakan bahwa "perempuan mungkin lebih identik" berdasarkan fenomena yang mungkin telah dibentuk oleh lingkungan sosial. Perspektif yang sangat sempit mengenai apa arti dari kata "cantik".

 Padahal bila kita renungkan kembali, konteks ‘cantik’ tak hanya melulu selalu berkaitan dengan fisik seperti presenter kritis Najwa Shihab yang membuktikan bahwa cantik itu smart,sosok kontroversial Ibu Susi Pudjiastuti yang kecantikannya justru terpancar melalui sikapnya yang berani dan tegas,Angkie Yudistia yang cantik karena mimpi besar yang ada ditengah keterbatasan fisiknya,Chef Renatta Moeloek yang kecantikannya selalu dapat mencuri perhatian dengan berbagai prestasi dan kemampuan dalam memasaknya,dan beberapa tokoh perempuan yang mampu lebih menonjolkan inner beauty nya. Kecantikan yang terpancar melalui tallent bukan hanya fashion,hingga melahirkan generasi the perfect woman bukan hanya beautiful woman. Cantik fisik memang membuat segala hal seakan berubah menjadi asyik,tetapi inner beauty mampu membuatnya menjadi lebih menarik.

"Karena cantik adalah saat kita lebih produktif menciptakan karya mandiri,daripada sibuk mempercantik diri",katanya. Tanpa Kita sadari dalam beberapa hal inner beauty lebih mendapat tempat dibanding outer beauty yang lebih dihargai dan dicari-cari. Karena inner beauty didapat dengan proses,bukan hanya dengan sekedar dipoles,mencoba meng "up" kan tahap-tahap dibanding tutorial-tutorial ber make up. Berusaha menonjolkan banyak hal,cantikpun tak lagi jadi sandaran. Berusaha menghapuskan judgement yang mengatakan bahwa "penampilan selalu diberi modal,namun otak dibiarkan mendangkal". Inner beauty bukan give away yang untuk mendapatkannya pun kita harus berusaha setidaknya everyday.

Sebagaian mungkin beranggapan bahwa "Cantik itu diakui,bukan pengakuan" sehingga membuat perempuan-perempuan hari ini tanpa henti menunjukkan sisi cantik mereka di hadapan publik dengan standart kecantikan yang telah dibentuk oleh lingkungan sosial. Standart kecantikan yang mungkin bukan standart mereka pun rela diraih alih-alih hanya untuk meraih suatu standart yang tiada memiliki ujung dan selalu ter "upgrade" tanpa henti. Tanpa kita sadari bahwa standart cantik dari masa ke masa telah mengalami proses up to date yang selalu membuatnya terus-menerus berkembang sehingga mengambil peran penting dari arti kata " inner beauty ". Seperti contoh mata yang semula hanya dilukis dengan berbagai padu padan warna hingga penggunaan softlens yang dirasa dapat lebih mempercantik tampilan mata,memancungkan hidung dengan teknik shading hingga rhinoplasty atau sulam hidung,meniruskan wajah dengan teknik blush on hingga operasi yang dengan sengaja mengaitkan beberapa benang agar menimbulkan hasil tirus yang lebih natural,dan beberapa rangkaian riasan diri pada perempuan yang ada karena alasan ingin terlihat cantik dan dipandang menarik. Sampai kapan kita akan termakan oleh trend? Termakan oleh fenomena trend yang Kita tau akan terus dan terus ter upgrade hingga hari ini?

Make up, tak lagi menjadi sesuatu hal yang bila diaplikasikan akan membuat orang lain terkesan,melainkan telah menjadi suatu kebutuhan dalam keseharian. Hingga tak jarang orang merasa tertipu dengan pemakaian make up yang berlebihan dengan bermodalkan alasan ingin terlihat cantik secara natural. Tak berhenti disitu,bahkan tak jarang orang melakukan berbagai macam bentuk operasi plastik hanya untuk membuat kesan kepada publik bahwa segala hal yang ada pada diri mereka adalah bentuk naturalnya penampilan fisik. Tanpa malu menyuarakan kata ‘natural’ dengan segala kesengajaan yang dibuat-buat. Entah apa yang akan kita palsukan lagi bila terus-menerus kita manjakan diri untuk dapat selalu bersanding dengan trend. Trend yang secara perlahan-lahan membuat manusia kehilangan cantik sebagai perempuan versi makhluk Tuhan yang diciptakan dengan penuh kesempurnaan ditengah-tengah perbedaan.

 Sudahlah kita tinggi,putih,cantik,badan body goals lantas membuat beberapa dari perempuan berinisiatif menunjukkan kecantikan yang lebih dari apa yang biasanya terlihat. Rambut indah sehat dikibarkan,kulit putih bening ditampakkan,bahkan sampai tubuh langsing pun ditonjolkan,maka akan sejauh mana perempuan dalam mengekspos keindahan milik pribadi bila semua telah kita perlihatkan? Mengubah awal sosok kitamenjadi entah siapa karena memaksakan diri berusaha menyamai mereka dengan mencoba mencapai standartnya. Memusatkan arti cantik dari berbagai segi sah hanya menjadi satu segi. Outer beauty or cover dinomor satukan hingga menomor sekiankan kecantikan dari dalam. Fisik diutamakan,akhlak pun tak jarang disepelekan. Bagaimana jadinya bila seorang perempuan hanya bermodalkan kecantikan tanpa sama sekali memperhatikan attitude atau kesopanan? 

Yuk ubah konstruk yang ada dalam masyarakat dengan mengutamakan kualitas perempuan cantik daripada kuantitas perempuan cantik,gali dan tingkatkan tallent seimbang dengan fashion,menyeimbangkan inner beauty tanpa melupakan outer beauty,melahirkan generasi the perfect woman bukan hanya beautiful woman. Inner beauty kuncinya itu hati,capai dengan kurangi konsumsi hati dengan menu negative thinking dan mulai konsumsi menu-menu positive thinking. 

Jadikan kecantikan sebagai suatu kebanggaan yang layak dibanggakan dari banyak segi kelayakan,yang hanya akan dimiliki oleh perempuan-perempuan berpotensi yang mau mengasah diri. Semua perempuan memiliki potensi,hanya saja beberapa dari mereka belum menyadari atau bahkan mungkin belum mengerti bagaimana cara menyuarakan kecantikan melalui potensi diri yang sudah mereka miliki dan malah justru memilih untuk menyuarakannya dengan cara instan yang tanpa disadari sebenarnya akan melukai diri. Jadikan perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki kecantikan yang unik bahkan menarik seperti unik dan menariknya Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika nya,konteks cantik yang terpancar melalui banyak segi dan tak hanya bersandar pada satu segi fisik. Dengan begitu bergeserlah budaya cantik yang mengharuskan segi whitening glowing,berkuranglah budaya bullying  dan bertambahlah budaya motivating,tenggelamlah budaya body shaming dan terbitlah perempuan-perempuan good looking.


Penulis : Imanda / Kader Putri Rayon Abraham

0 Komentar