Akhir-akhir ini muncul slogan indonesia maju di setiap layar televisi nasional. Yaps betul, saat ini Presiden Jokowi sangat optimistis untuk memajukan indonesia. Banyak gebrakan-gebrakan baru yang di lakukan oleh presiden asal solo tersebut, dimana salah satu gebrakan terbarunya yaitu mengganti beberapa mentri kabinet kerja jilid dua. Banyak para mentri yang di adopsi oleh presiden jokowi dari kalangan milenial yang sepak terjangnya bisa di bilang bagus dan juga didukung oleh prestasi yang memukau. Tetapi akankah gebrakan baru itu bisa terwujud? Akankah indonesia bisa dengan dorongan dari menteri milenial tersebut? Pertanyaan itulah yang sering muncul dalam benak saudara sekalian khususnya kalangan cendekiawan muda dan juga para aktivis.
Yabs
benar sekali memang, saya sebagai mahasiswa juga bertanya-tanya dengan
pertanyaan yang serupa. Untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
perlu kajian yang mendalam serta teliti dimana kita bisa melihat bahwa
indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam ini dan juga sangat kental
dengan adat ritual keislamannya. Dimana
yang akan di jadikan sumber bagi orang islam atau bisa di katakan acuan orang
islam dalam membenahi tatanan kepemerintahan serta dorongan untuk tercapainya
slogan di atas yaitu pemerintahan yang di jalankan oleh Nabi Muhammad serta
pemerintahan khalifah setelahnya. Hal itu pernah menjadi perbincangan hangat di
indonesia yang kemarin baru- baru terjadi sehingga menimbulkan banyak
perpecahan di kalangan masyarakat.
Tetntunya
temen-temen tau lah perbicangan sengit itu, atau apa perlu saya sebutkan?
Okelah, saya sebutkan saja, perbincangan
tersebut yaitu tentang perubahan tananan negara yang awalnya menggunakan sistem
pancasila di gadang-gadangkan akan dirubah menjadi sistem kekhalifahan. Kenapa
demikian, perlu temen-temen ketahui sejarah banyak membuktikan bahwa pada masa
pemerintahan kekhalifahan islam pada masa lampau sangatlah bagus dan eksotis
sehingga membawa kejayaan Islam
pada abad 750-1258 M. Banyak bukti-bukti sejarah yang bisa kita jumpai dan juga
bisa kita rasakan saat ini, salah satu diantaranya yaitu banyaknya buku-buku
ilmu pengetahuan yang kita jumpai sekarang di antaranya yaitu dibidang
filsafat, kedokteran,geografi,sastra dan masih banyak lagi yang lainnya.
Banyaknya
kontribusi dari para cendekiawan muslim menandakan bahwa begitu majunya
pemerintahan pada masa tersebut. Tetapi sekarang muncul pertanyaan baru, akankah
bisa kekhalifahan tersebut diterapkan di negara yang terdiri dari banyak suku
ini? Mungkinkah itu bisa merubah nasib indonesia kedepannya?, mungkinkah rakyat
tega meninggalkan gagasan para pejuang kemerdekaannya yang berupa pancasila?
Ya mungkin,
kalau dikaji dari segi mentalitas serta sifat kewibawaan rakyat indonesia yang memang sangat lekat dengan rasa kecintaan
pada perjuangan bangsanya, mungkin ide itu tidak bisa terwujud atau mungkin
hanya menjadi bualan yang hanya bisa membuat bibir kita tidak kering. Akan
tetapi, kembali pada slogan di atas perlu untuk
kita pikir ulang, banyak para pakar yang berpendapat mulai dari pakar hukum
tata negara hingga pakar ekonomi yang mengajukan idenya untuk mewujudkan slogan
tersebut. Tetapi saya rasa itu mungkin bisa atau juga mungkin tidak bisa.
Kenapa demikian, kalau kita lihat sekarang indonesia sudah diambang kehancuran karena krisis ekonomi
hingga banyaknya kasus kejahatan serta tindakan terorisme yang banyak terjadi
dimana-mana. Apalagi sekarang di tambah dengan pandemi global yang menyerang indonesia sehingga membuat sektor ekonomi indonesia semakin buruk. Perlu banyak
pembenahan lagi yang sekarang menjadi tugas bagi Presiden
Jokowi beserta kabinet kerjanya di jilit
kedua. Mulai dari pembenahan faktor sosial-politik, ekonomi,SDM, dan juga pertahanan. Kenapa harus di benahi lagi?
Apakah sistemnya amburadul? Bisa dikatan iya, kalau kita tarik ulang lagi kebelakang,
yaitu pada masa kejayaan pemerintahan islam terdahulu yang pertama kali
dibenahi oleh khalifahnya yaitu sistem ekonomi. Memang betul menurut analisa
penulis ketika ekonomi sebuah negara kuat maka akan bisa dipastikan negara
tersebut akan maju. Banyak hal yang
pelu kita petik dari suksesnya Islam pada abad Dinasti Abbasiyah, yaitu:
1.
Kemajuan
di sektor ekonomi
Kemajuan
di sektor ekonomi pada masa pemerintahan Islam
perlu di acungkan jempol. Banyak literatur yang
menyebutkan bahwa saking majunya ekonomi pemerintahan Islam,semua penduduknya hidup
dengan tentram sehingga proses atau kontribusi
dari bidang pengetahuan atau keilmuan begitu bagus sehingga banyak melahirkan
banyak ilmuan baru yang sampai saat ini namanya masih terkenal.
2.
Pertahanan
Pertahanan
sebuah negara sangatlah penting baik itu pertahanan dari musuh yang datang dari
luat atau musuh dalam. Saat ini pertahanan indonesia masih bisa di katakan
sangat lemah, buktinya pada akhir tahun 2019 kamerin
kita di gencarkan dengan datangnya kapal penangakap ikan dari negara cina. Ini sangat
begitu di sayangkan sekali terlebih banyaknya anggaran
yang sudah dialokasikan untuk pembenahan sistem pertahanan indonesia.
3.
Politik
Politik di
indonesia bisa di katakan jauh dari kata sempurna, kenapa demikian? karena yang
dipraktekkan di indonesia adalah politik praktis hal ini bisa di lihat saat
akan pemilu dilaksanakan. Banyak yang menghalalkan cara untk bisa memenangkan
kontes tersebut. Sehingga yang terjadi ketika menjadi
pemimpin yang di pikirkan hanyalah bagaimana uang yang di keluarkan pada saat
kampanye bisa kembali dan bahkan bisa melebihi dari yang di keluarkan.
4.
Sumber
Daya Manusia (SDM)
SDM sangatlah
penting bagi sebuah bangsa dan negara. Tetapi SDM di indonesia jauh dari kata sempurna, salah satu buktinya yaitu banyaknya pengangguran
serta yang masih hangat di perbincangkan yaitu datangnya para pekerja asing yang memang sengaja di datangkan oleh pemerintah dengan alasan indonesia
masih belum mampu untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Kesimpualannya adalah begitu banyaknya sistem di indonesia yang masih bobrok serta kurangannya
kesadaran dari pemerintah akan hal
tersebut sehingga meskipun indonesia mempunyai banyak kekayaan yang melimpah
ruah hanya bisa di nikmati oleh investor asing saja.
Jadi, perlu gebrakan baru khususnya di bidang
ekonomi dan sumber daya manusia agar kekayaan yang dipunyai bisa di kelola
sendiri dan dinikmati oleh bangsa kita sendiri.
0 Komentar