Semangat pagi Jum. Ya, itu biasanya menjadi kata
pembuka dalam mengawali sebuah kegiatan dan sudah lama juga tidak terdengar lagi
oleh telinga kita, lagi-lagi itu semua karena pagebluk.
Saya memutuskan baca berita dan melihat secukupnya
saja karena isinya itu-itu saja, bukan malah menambah wawasan Jum, tapi yang
ada hanya kekhawatiran lebih. Kehidupan manusia bakal tidak lepas dari
perubahan-perbuhan yang ada, lihat saja system daring.Sampai hari ini masih
belum terbiasa namun dipaksa membiasakan sebagai tuntutan kondisi yang ada bagi
beberapa orang yang masih terlihat sedikit kolot seperti saya. Bukan berarti
menolak perubahan, karena berjumpa itu menjadi obat yang mujarab bagi dua insan
yang lagi merindu, bukan pacar tapi saya yang diperantauan merindukan ibu saya
dikampung Jum.
Ok Jum..udah cukup lama kita semua
menganggur-nganggur riya tapi tak gembira, pasalnya kegiatan kita dirumah aja
yang bisa bikin lumuh, bukan hanya tubuh tapi pikiran kita pun ikut lumuh Jum.
Interaksi sosial yang bergeser menjadi interaksi media sosial dan itu kurang
bisa mewakili emosional antar manusia dalam keberlangsungan hidupnya. Dimana
awalnya kita bisa bercanda bergurau bersama, kini digantikan hanya dengan
bercanda melalui WhatsApp saja dengan berbagai macam emotikon dan stiker yang
menurut saya kurang lucu. Mengobrol pun hanya alakadarnya karena sudah
kehabisan stock bahan obrolan, mau
video call pun juga bingung siapa yang harus dihubungi. Yang punya pacar atau
yang jomblo sama juga Jum ? Iya sama-sama dikoyak sepi dan sebagian orang
memutuskan untuk puasa medsos saja. Sampai segitunya Jum...
Stasiun TV juga sepertinya merasakan hal yang
sama, kehabisan bahan tayang sehingga, banyak yang memilih menayangkan kembali
film-film tahun delapan puluh dan sembilan puluh-an, ada juga yang menayangkan
program berulang-ulang misalnya, tayangan film
Hollywood dan Bollywood di salah satu stasiun televisi seringkali tayang
hingga dua sampai tiga kali dalam seminggu, nampak tidak segar sekali ketika
ditonton.
By The Way, kalau
berbicara tentang bahan obrolan di media sosial itu harus renyah nan
gurih kayak makan ayam krispi Jum hehe. Pasalnya, kalau enggak gitu ya jadinya krik-krik dan terlihat kurang menarik.
Susah-susah gampang dalam mencari bahan obrolan agar tetep bisa eksis di
medsos, untuk menemukan bahan obrolan tentunya harus rajin-rajin baca informasi
yang sifatnya hot news, keilmuan,
sastra dan literatur lainnya. Dan setelah itu aktifkan imajinasi sosial sambil
duduk santai didepan rumah Jum. Selamat mencoba dan menikmati.
Penulis : Udin/Ketua Rayon Abraham
0 Komentar