Pasti sudah tidak asing lagi ya ketika mendengar lagu diatas Hehehe, lagu yang lagi viral akhir-akhir ini, lagu yang menceritakan tentang salah satu tokoh perempuan islam yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Yups, yaitu Aisyah. Disini, penulis akan menuliskan biografi tentang tokoh perempuan yang ada di dalam lagu tersebut. Yuk simak yuukk.
Aisyah memiliki nama lengkap ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq bin Abu Quhafah bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’bah bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’bah bin Lu’ay, atau biasa kita kenal dengan ‘Aisyah Humaira atau Aisyah RA. Pasti kalian bingung ya, kok ada kata “Humaira” di nama Aisyah? Jadi kata “Humaira” itu berasal dari kata “hamraa” yang memiliki arti “...yang merah”. Kata “Humaira” sendiri merupakan panggilan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada Aisyah RA karena rona pipinya yang kemerah-merahan. Beliau lahir di Mekkah, Arab Saudi (Terlahir 4 atau 5 tahun setelah diutusnya Rasulullah SAW) dan meninggal pada 13 Juli 678 M di Madinah, Arab Saudi. Beliau merupakan putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan istri keduanya, yaitu Ummi Ruman al-Kinaniyah (Ummu Ruman binti ‘Umar bin ‘Amir bin Dahman bin Harist bin Ghanam bin Malik bin Kinanah) yang juga memiliki putra bernama Abd al Rahman. Ayahnya merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW dari kalangan sahabat. Beliau mendapat julukan sebagai “Ummul mu’minin” (Ibu orang-orang mukmin) dan Al-Mukatsirin” (Orang yang paling banyak meriwayatkan hadist). Beliau merupakan seorang penasehat pada masa kekhalifahan Khalifah Umar bin Khattab, hal itu diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap beliau. Beliau juga merupakan seorang figur kontroversial sebagaimana yang digambarkan oleh cerita versi Syi’ah, terkait peperangannya dengan Ali bin Abi Thalib dalam Perang Jamal.
Aisyah merupakan istri ketiga setelah Khadijah dan Saudah binti Zam’ah. Sebelum menjadi istri dari Rasulullah SAW, Aisyah pernah akan dinikahkan dengan Jubayr bin Mut’im, tetapi hal itu tidak terjadi karena ayah dari Jubayr bin Mut’im menolak Aisyah dikarenakan pada saat itu Abu Bakar Ash-Shiddiq telah menyatakan diri masuk islam, dan istri dari Mut’im bin Adi (Ayah dari Jubayr bin Mut’im) itu tidak ingin memiliki hubungan dengan para muslim yang dapat membuat Jubayr bin Mut’im menjadi seorang muslim juga. Menurut Sahih Bukhori dan Sahih Muslim, upacara pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah terjadi ketika Aisyah berumur 6 tahun, dan Aisyah mulai memasuki kehidupan rumah tangganya sejak umur 9 tahun. Menurut Kitab Ahmal fi Asma’ al-Rijjal karangan al-Khatib al-Tibrizi, dimana disebutkan bahwa setidaknya Aisyah menikah dengan Rasulullah SAW pada usia 19 tahun. Sedangkan menurut Tabari, Aisyah dipinang pada usia 7 tahun, dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun. Rasulullah SAW banyak mengajarkan fiqih dan ilmu-ilmu tentang perempuan kepada beliau. Beliau merupakan satu-satunya istri Rasulullah SAW yang masih gadis, sedangkan istri-istri Rasulullah SAW lainnya merupakan seorang janda. Merupakan istri yang paling banyak merawikan hadist Rasulullah SAW. Dan menjadi sumber dari banyak hadits, dimana kehidupan pribadi Rasulullah SAW menjadi topik yang sering dibicarakan. Beliau merupakan istri yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW, dan beliau pun juga sangat amat mencintai Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW ditanya: “Siapakah orang yang paling engkau cintai?”, beliau menjawab: “Aisyah.” (HR. Bukhori). Tentang Aisyah, Rasulullah SAW pernah mengatakan “Keutamaan Aisyah atas wanita-wanita yang lainnya adalah seperti keutamaan tsarid (makanan yang terdiri dari roti dan daging) atas makanan lainnya.” (HR. AL-Bukhori). Beliau merupakan seorang wanita yang paling beruntung yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Saking cintanya Rasulullah SAW pada Aisyah, Rasulullah SAW mendo’akannya dengan do’a: “Ya Allah, ampunilah Aisyah dari dosanya yang telah lalu, dan yang akan datang, yang tersembunyi, dan yang terlihat.” . Kecintaan besar yang dinikmati Aisyah dari Rasulullah SAW tentu saja merupakan faktor pemicu pada sebagian orang untuk merasa iri, dan cemburu padanya. Hal inilah yang membuat perjalanan cinta mereka tidak selalu mulus. Banyak yang melemparkan tuduhan kepada Aisyah, namun Allah selalu membebaskan dirinya dari segala tuduhan tersebut. Dan Rasulullah SAW pun tidak pernah berhenti untuk mencintainya.
Selain beberapa keistimewaan yang telah disebutkan diatas, beliau juga memiliki beberapa keistimewaan lain, seperti;
1. Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa Aisyah RA termasuk wanita yang paling dicintai olehnya, bahkan orang yang paling dicintai dari seluruh manusia.
2. Jibril pernah mengucapkan salam kepada beliau, dan Rasulullah SAW pun memperkenalkan beliau kepada Jibril.
3. Beliau merupakan wanita yang paling luas ilmu pengetahuannya diantara seluruh wanita umat ini.
4. Beliau merupakan wanita terkemuka dengan segudang keistimewaan (terkemuka dalam kedermawanan, kezuhudan, dan sifat-sifat yang mulia).
5. Beliau merupakan wanita yang dinyatakan kesuciannya di dalam al-Qur’an, dimana Allah ‘azza wa jalla telah menurunkan ayat khusus berkaitan dengan kesucian dirinya, yang mana ayat tersebut bisa terus dibaca sampai hari kiamat kelak.
6. Salah satu wahyu turun ketika Rasulullah SAW sedang berselimut dengan beliau, dan tidak pernah turun wahyu dipangkuan seorang wanita dari istri-istri Rasulullah SAW melainkan dirinya.
7. Ada saat yang begitu memuliakan beliau tatkala beliau mengurusi Rasulullah SAW disaat hidup, ketika sakit, dan pada detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah SAW. Manakala sakit, beliau sering bertanya dimana giliran saya sekarang. Rasulullah SAW meninggal sedang kepalanya berada dipangkuannya, bersandar diantara dada dan lehernya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, dari haditsnya Aisyah RA. Beliau menceritakan:
“Rasulullah SAW meninggal didalam rumah, dan pada saat giliranku. Beliau meninggal diatas dada dan leherku. Pada hari itu, Abdurahman bin Abu Bakar masuk ke rumahku, sedang bersamanya ada siwak yang masih basah. Maka, Nabi memandangi terus pada siwak tersebut, sehingga aku berfikir beliau menyukainya. Kemudian aku berinisiatif memintanya dari saudaraku, Abdurahman. Lalu, aku gigit. Kemudian aku haluskan sampai rapi, setelah itu aku berikan kepada beliau. Selanjutnya, beliau bersiwak yang belum pernah aku melihat beliau bersiwak dengan cara sebaik pada saat itu. Kemudian beliau memberikan siwak tersebut kepadaku, namun keburu jatuh di tangannya. Maka aku pegangi beliau, lalu aku berdo’a kepada Allah ‘azza wa jalla dengan do’a yang biasa dibacakan Jibril as pada saat beliau sakit. Namun pada sakitnya ini, beliau belum berdo’a dengan do’a ini. Tiba-tiba beliau mengangkat pandangannya ke arah langit, lalu mengatakan: ‘Di tempat yang tinggi, di tempat yang tinggi’. Maksudnya, beliau memilih tempat untuk dirinya. Segala puji bagi Allah yang telah menyatukan antara air lidahku dan air lidahnya didetik-detik terakhir disaat dirinya menuntaskan hari-harinya di dunia”. HR Ahmad 40/261-262 no:24216.” Tidaklah Rasulullah SAW meninggal melainkan Rasulullah SAW ridho dengan dirinya, dan Rasulullah SAW dimakamkan di rumahnya.
8. Dialah “Shidiqah binti shidiq”, wanita nan suci Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Aisyah juga memiliki beberapa keutamaan, diantaranya;
1. Beliau merupakan pribadi yang haus akan ilmu, terlihat dari ketekunannya dalam belajar menghantarkan beliau sebagai perempuan yang banyak menguasai berbagai bidang ilmu, seperti; ilmu al-Qur’an, hadits, fiqih, bahasa arab, dan syair, dan beliau termasuk orang yang paling paham tentang silsilah arab, bait-bait syair mereka, serta seorang yang fakih, dimana banyak dari kalangan para pembesar sahabat yang mengembalikan sebuah permasalahan untuk dimintai fatwanya.
2. Beliau merupakan seorang periwayat hadits Rasulullah SAW, ada sebanyak 2210 hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, diantaranya terdapat 297 hadits dalam Kitab Shahihain dan sebanyak 174 hadist yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih.
3. Beliau memiliki kecerdasan dan keluasan ilmu, kecerdasan yang beliau miliki sudah tidak diragukan lagi, bahkan beliau dijadikan tempat bertanya para kaum wanita dan para sahabat mengenai permasalahan hukum agama, maupun kehidupan pribadi kaum muslimin secara umum.
4. Beliau merupakan pribadi yang tegas dalam menegakkan hukum Allah, terlihat dalam sikapnya yang langsung menegur perempuan-perempuan yang melanggar ketentuan hukum Allah.
5. Beliau merupakan pribadi yang dermawan, terlihat pada sikap beliau ketika menerima uang sebanyak 100.000 dirham, dan beliau meminta para pembantunya untuk membagi-bagikannya kepada fakir miskin. Terlihat juga pada saat kelimpahan harta berpihak pada kaum muslimin, beliau tetap istiqomah dengan kesederhanaannya, bahkan harta duniawi pun tidak mampu menyilaukannya.
6. Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia beliau mengahabiskan sisa hidupnya untuk perkembangan dan kemajuan Islam, terlihat ketika rumah beliau tidak pernah sepi oleh pengunjung yang ingin bertanya kepada beliau.
Beberapa keistimewaan Aisyah RA juga terlihat dari beberapa kisah, diantaranya;
Pertama, disebutkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, sebuah kisah yang menjelaskan tentang kedudukan Aisyah RA dimata Rasulullah SAW. Hadist tersebut dinukil dari Hisyam dari ayahnya yang menceritakan:
“Para sahabat biasa mengakhirkan untuk memberi hadiah pada saat gilirannya Aisyah. Hal tersebut menjadikan para madunya berkumpul pada Ummu Salamah dan mengatakan padanya; ‘Demi Allah, orang-orang lebih memilih ketika memberi hadiah pada harinya Aisyah, dan kami pun ingin mendapat kebaikan seperti yang diinginkan oleh Allah, coba kamu utarakan kepada Rasulullah supaya orang-orang juga memberi hadiah pada giliran istri yang lain.’, maka Ummu Salamah mengutarakan keinginan istri-istri Rasulullah kepada beliau. Akan tetapi, beliau tidak mengomentari. Tatkala tiba pada gilirannya, Ummu Salamah mencoba mengutarakan kembali hal tersebut, namun beliau justru berpaling tak mengomentarinya, Makala pada tiga kalinya ia mengutarakan hal tersebut, Rasulullah SAW menjawab;
‘Wahai Ummu Salamah, jangan engkau ganggu aku tentang Aisyah, sungguh demi Allah, wahyu itu turun sedang aku berada dipangkuan seseorang wanita diantara kalian kecuali dirinya.” HR Bukhori no: 3775. Muslim no: 2441.”
Kedua, Imam Dzahabi menyebutkan: “Ayahnya membawa Aisyah ikut serta berhijrah, dan menikah Bersama Rasulullah SAW sebelum peristiwa hijrah tersebut, setelah kematian Shidiqah Khadijah binti Khuwailid. Tepatnya sebelum hijrah kurang lebih belasan bulan sebelumnya. Ada yang mengatakan dua tahun sebelumnya.
Lalu Rasulullah SAW membangun rumah tangga bersamanya pada bulan syawal, dua tahun setelah terjadinya Perang Badar. Sedangkan dia ketika itu berusia sembilan tahun. Dan tidak diketahui ada pada umat Muhammad SAW, bahkan bisa dikatakan pada seluruh wanita dikalangan umatnya ada seorang wanita yang lebih fakih daripada dirinya. Dia adalah istri Nabi ketika di dunia dan di akhirat nanti. Lantas, apakah ada suatu hal yang lebih membanggakan dari ini semua? Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shahihnya, dari hadistnya Aisyah RA, beliau menceritakan:
“Rasulullah SAW pernah berkata kepadaku: ‘Diperlihatkan dirimu selama tiga malam berturut-turut dalam mimpiku, malaikat mendatangiku sambal membawamu dalam kain sutera. Lalu ia mengatakan: ‘Ini adalah calon istrimu’, maka aku buka penutup di wajahnya dan ternyata itu adalah dirimu. Sehingga aku berkata: ‘Kalau sekiranya mimpi ini dating dari sisi Allah, pasti akan benar terjadi’. HR Bukhori no: 5125. Muslim no: 2438.”
Dalam redaksi Imam Tirmidzi, disebutkan: Malaikat tersebut mengatakan: ‘Ini adalah istrimu di dunia dan di akhirat’. HR at-Tirmidzi no: 2880.
Ketiga, Imam Dzahabi pernah mengatakan: “Hadits ini merupakan berita yang benar, yang menghancurkan muka orang-orang syiah Rafidhoh, dimana Rasulullah SAW tidaklah mencintai seseorang melainkan karena kebaikannya. Yang mana beliau pernah bersabda:
‘Kalau sekiranya aku boleh mengambil kekasih dari kalangan umatku, tentulah aku menjadikan Abu Bakar sebagai kekasihku. Akan tetapi, yang ada adalah persaudaraan Islam serta kasih sayang’. HR Bukhori no: 466. Muslim no: 2382.”
Beliau melanjutkan: “Nabi mencintai manusia terbaik dari kalangan umatnya, demikian pula mencintai wanita terbaik dari kalangan umatnya. Maka barangsiapa yang membenci orang yang dicintai oleh Rasulullah SAW, ketahuilah bahwa dirinya telah menjadi orang yang amat membenci Allah dan Rasul-Nya. Karena kecintaan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA adalah perkara yang sudah sangat gamblang, bukankah kalian mendengar bagaimana para sahabat lebih memilih untuk memberi hadiah kepada Rasulullah SAW pada saat gilirannya Aisyah RA, hal itu tidak lain, karena mereka mengharap hal tersebut lebih menyenangkannya.”
Keempat, ketika Khadijah meninggal dunia, Rasulullah SAW merasa amat sedih. Saat tekanan kesedihan mereda, beliau sering mengunjungi rumah sahabat, termasuk Abu Bakar Ash-Shiddiq. Saat itu ia berkata: “Wahai Ummu Ruman, jagalah Aisyah (anak perempuanmu) itu dengan baik, dan peliharalah dia.”. Karena pesan Rasulullah SAW ini, Aisyah menjadi punya kedudukan istimewa didalam keluarganya.
Aisyah meninggal pada 13 Juli 678 M di Madinah, Arab Saudi. Meninggal pada malam selasa, tanggal 17 Ramadhan (setelah witir), pada tahun 58 Hijriyah. Ada pula yang berpendapat bahwa beliau meninggal pada 57 H, dalam usia 63 tahun dan sekian bulan. Aisyah wafat di rumahnya, di Madinah. Beberapa periwayat seperti Sibt ibn al-Jawzi, Hakim Sanai, dan Khwaja Mahbub Qasim Khisti Muhsarafi Qadiri menyatakan bahwa ia dibunuh Mu’awiyah. Abu Hurairah (Sahabat Rasulullah SAW) dan Marwah bin Hakam (saat itu Gubernur Madinah) adalah tokoh yang memimpin penguburannya setelah shalat tahajud, dan ia dikuburkan di Jannat al-Baqi’. Keberadaan beliau merupakan bukti emansipasi wanita, dimana beliau dapat membuktikan bahwa perempuan juga diberikan posisi yang layak pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat.
Nah.. Jadi seperti itu gambaran biografi dari tokoh perempuan Islam yang namanya sedang viral digunakan sebagai lagu akhir-akhir ini. Waahh.. Kita jadi tau ya, ternyata tidak hanya kisah cinta Aisyah RA dengan Rasulullah SAW saja yang indah, melainkan tokoh Aisyah ini juga merupakan tokoh perempuan Islam yang sangat patut untuk dijadikan tauladan bagi kita semua, terutama untuk perempuan. So, sekarang kita bisa jadi lebih menghayati ya ketika menyanyikan lagu ini, karena sekarang kita tau lebih mengenai siapa sih Aisyah RA yang lagi viral dinyanyikan itu *Hehehe*.
0 Komentar