REALISASI NILAI DASAR PERGERAKAN TERHADAP ERA MODERN
Dinamika zaman saat ini telah cepat mengubah retorika
kehidupan masyarakat, budaya yang biasanya menjadi adat kebiasaan masyarakat
sekitar, kini perlahan nilai-nilai itu mulai luntur. Menjadikan pemuda mulai
tidak mengenal lagi dengan jati diri bangsanya sendiri. Etika, moral,
ketundukan, dan ketaqwaan terhadap sang pencipta yang dulu telah tertanam rapat
oleh nenek moyang kita, dengan seketika berubah seratus delapan puluh derajat.
Perubahan tersebut dikarenakan pola perilaku manusia yang saat ini memiliki keterampilan
dalam mengubah kecanggihan teknologi menjadi lebih maju dan fleksibel. Bahkan
perubahan tersebut dapat terhitung oleh waktu, setiap detik fiture-fiture yang
ditampilkan melalui aplikasi sekecil software dapat berganti dengan cepat.
Tidak hanya itu
banyak peradaban-perdaban saat ini yang
membuat generasi juga menjadi lupa akan kewajiban yang harus dilakukan.
Bagaimana cara generasi saat ini agar bisa meminimalir adanya
kecanggihan-kecanggihan yang terus menerus bertambah yaitu dengan cara menanamkan Nilai Dasar Pergerakan atau
singkatnya disebut NDP. NDP itu sangat penting dalam tubuh PMII. Nilai dasar
pergerakan menjadi sandaran bagi organisasi dalam menegakkan tauhid di
kehidupan sehari-hari.
Nahh...di NDP
sendiri itu kita harus bisa menanamkan jiwa-jiwa atau panduan diri terhadap nilai-nilai
yang terkandung pada Nilai Dasar
Pergerakan tersebut yaitu dengan
menanamkan hubungan manusia dengan allah, hubungan
manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam atau lingkungan.
Permasalahan di
era sekarang ini sangat banyak, dengan melihat pada aspek-aspek kehidupan. Kita lihat dari hubungan manusia dengan manusia atau bisa disebut hablum
minannas. Maksudnya manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan, ada yang
menonjol pada diri seseorang yaitu pada potensi kebaikan ada pula potensi
kelemahannya. Oleh karena manusia harus saling menolong, saling menghormati,
bekerjasama, menasehati dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan
bersama dan tidak apatis terhadap sesama. Tetapi pada era sekarang ini banyak
dari kalangan anak-anak sampai tua sudah terpengaruh adanya
kecanggihan-kecangihan yang sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian yang telah
membuat manusia lupa akan hal masyarakat sekitar. teknologi berkembang dengan
cepat, tetapi yang penting yang harus diketahui sumber daya yang paling
berharga adalah manusia itu sendiri. Karena manusia mendorong perubahan, bukan teknologi.
Seperti halnya pola tingkah laku
manusia telah berubah. Dan yang membuat berubah itu manusia itu sendiri dengan memunculkan
kecanggihan yang yang membuat manusia tidak bisa dipisahkan dari kecanggihan
tersebut. Dengan Jarang mengikuti kegiatan-kegiatan diluar untuk bersosialisasi
secara langsung, dan membuat dirinya mengurung diri dalam kamar hanya untuk
mementingkan bermain internet, game atau bermain media sosial yang saat ini
lagi banyak di gunakan serti whatsApp.
Kemudian pada hablum minallah
yaitu kita harus memerankan fungsi kita sebagai hamba allah yang memposisikan
sebagai mana mestinya. Tetapi pada era ini, juga banyak yang melupakan
kewajiban yang harus dilakukan terlebih dahulu dengan memilih adanya teknologi
saat ini. Seperti kecanduan pada game online, internet, you tube dan lainnya
saat ini Yang membuat manusia terhibur sehingga mereka lupa akan tugas dan kewajiban
mereka seperti melakukan hal-hal postif
dan beribah.
Habluminal alam itu kita harus
bisa menjaga alam kita dengan baik, tidak dengan merusak ataupun mengurangi.
Seperti hutan-hutan dibabat untuk perkebunan dan pertambangan, lalu dibiarkan
gundul begitu saja tanpa ditanami kembali, akibatnya tanah tidak menjadi
tandus, gersang, dan tidak dapat menyerap air saat hujan. Tidak adanya tumbuhan
sebagai sumber lapisan ozon, dan membuat udara menjadi panas.
Kemudian lebih parahnya lagi,
demi menjadikan jalan pintas, hutan-hutan di bakar begitu saja yang menyebabkan
asapnya mengganggu pernafasan penduduk sekitar. Allah memang menuruh kita
mencari rezeki seluas-luasnya di muka bumi ini, tetapi jangan sampai meninggalkan
amanah sebagai khalifah di bumi ini. Jangan sampai membuat kerusakan karena
olah dari manusia itu sendiri dan pada akhirnya malah memudharatkan kita
sendiri. Hanya demi keuntungan ekonomi yang sangat rendah. Padahal allah telah melarang kita untuk tidak
berbuat kerusakan di muka bumi.
Jadi
menurut saya sebagai mahasiswa kita harus memiliki satu titik yaitu keimanan
dan ketaqwaan. jika mahasiswa sudah memiliki iman dan taqwa, dia tidak akan
lalai terhadap tugas dan kewajiban yang dia miliki meskipun itu pada zaman yang
sudah banyak merubah manusia itu sendiri. Dan kita harus memperhatikan kondisi
sekitar dan sadar akan kepekaan kita terhadap lainnya dengan mengurangi dan
menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya. Karna hal tersebut berdampak pada
diri sendiri, orang lain ataupun nasional.
0 Komentar