PMII yang Ngu
Wong ké
Sejarah
itu berjalan dengan masa lalu, bukan karena masa lalu itu sudah ada, melainkan
karena adanya masa lalu sehingga terbentuklah hari ini dan hari esok.
Perjalanan mahasiswa Islam Indonesia pada saat masih begabung dengan organisasi
IPNU dalam menciptakan wadah baru bagi mahasiswa muslim di Indonesiola demi
sebuah wadah yang mampu menampung aspirasi dan untuk mengembangkan kemampuan
mereka patut diacungi jempol. Saat ini Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) hasil jerih payah mereka merupakan organisasi yang tengah populer hari
ini. PMII sekarang sudah lepas dari IPNU. Bukti organisasi PMII yang
independen adalah Deklarasi Munarjati,
yaitu
Deklarasi Murnajati
Bismillāhirrahmānirrahīm 7
“
kamu sekalian adalah sebaik baik umat yang dititahkan kepada manusia untuk
memerintahkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar .”
Deklarasi
tersebut telah menjadi hal yang melekat dalam hati dan pikiran warga
pergerakan. Atas dasar tersebut para kader PMII selalu berusaha untuk tetap
menjadi penyebar kebaikan. Mereka mengajak berbuat baik dan mencontohkan
cara-cara yang dirasa tepat untuk diterapkan dalam situasi dan kondisi yang
dihadapi.Mereka selalu hadir dengan semangat yang membara. Semangat ini tidak
sebatas semangat dalam hal keilmuan saja, sebagai warga pergerakan PMII juga
terjun dalam hal kemasyarakatan, politik, agama, sosial dan budaya. Karena
memang PMII merupakan organisasi yang dihargai atas keilmuan dan sosialnya.
Tujuan
PMII secara singkat adalah terbentuknya manusia bermartabat, profesional dan
berprestasi serta berjiwa li ulil albab. Untuk itu kader-kader PMII selalu ada
di setiap permasalahan yang dirasa merugikan masyarakat untuk membantu mereka
dan menyalurkan serta menerapkan ilmu yang sudah mereka dapat. Mereka membantu
masyarakat dalam hal-hal yang sulit
maupun yang mudah. Mereka menjalin
hubungan dengan berbagai pihak untuk terus menciptakan suasana yang harmonis
dan damai serta merapatkan hubungan, sedangkan hubungan yang sekiranya sudah
ada selalu dipererat dengan cara-cara yang menyenangkan, santai dan bermanfaat.
Sekarang
organisasi PMII ada di Indonesia secara menyeluruh, hadir di perguruan tinggi
swasta maupun negeri. PMII juga merupakan pokok yang masih terbagi menjadi
cabang, komisariat, rayon dan lainnya. Bahkan ada IKA PMII (Ikatan Alumni
PMII). Bukti bahwa PMII merupakan organisasi yang patut untuk diikuti dan
merupakan organisasi yang telah berhasil dalam membentuk pribadi yang
bermartabat. Jika tidak, tidak mungkin PMII masih digeluti hingga saat ini
bahkan alumninya pun masih aktif dalam mengarahkan kader-kader baru dan memberi dukungan dalam setiap
kegiatannya, baik itu berupa materi, waktu dan ilmu.
Sama
halnya dengan manusia yang terus berkembang, PMII terus berkembang melalui
kader-kadernya. Kader PMII semakin hari semakin bertambah kualitas dan
kuantitasnya. Setiap mahasiswa yang menginjak bangku perkuliahan selalu
diperkenalkan dengan organisasi ini. Mereka bergabung dan menjadi kader PMII di
kemudian hari. Mahasiswa hanya mendapat teori keilmuan di bangku perkuliahan,
dan dengan berorganisasilah mereka mendapat tambahan teori kehidupan dan
menemukan jalan untuk mengaplikasikan teori yang dia dapat.
Kuantitas kader PMII bertambah
seiring dengan waktu. Baik itu atas dasar niat mahasiswa atau pun ajakan dari
kader PMII senior, mahasiswa baru bergabung dengan organisasi ini. Sedangkan
dalam meningkatkan kualitas kadernya, pengurus PMII, mulai dari rayon,
komisariat maupun cabang selalu membuat agenda berbasis keilmuan dan sosial.
Agenda tersebut ada yang formal maupun non formal. Agenda formal meliputi
MAPABA, PKD dan PKL. Sedangkan agenda non formal meliputi follow up dari agenda
formal, diklat, pelatihan, diskusi rutinan, bakti sosial dan sebagainya. Meski
begitu para kader PMII juga masih dituntut untuk membaca demi meningkatkan
kualitas keilmuan mereka karena memang ilmu itu tak tebatas pada pengajaran
sebuah lembaga. Hal itu untuk menjaga kepribadian bangsa agar tidak terkikis
oleh globalisasi dan menjadi manusia-manusia yang unggul dengan nilai-nilai
bangsa Indonesia yang muslim dan berbudaya.“ngu wong ke” dalam arti yang
sebenarnya memperhatikan potensi yang dimiliki diri agar pada akhirnya menjadi
“wong”. Wong yang menpunyai peran penting dan suci sebagai penebar
kedamaian, memberi manfaat, dan menjadikan dunia lebih maslahah. Amin.
0 Komentar