PMII yang Ngu Wong ké



PMII yang Ngu Wong ké
BY: NJ@ (Rayonn Abraham)
Sejarah itu berjalan dengan masa lalu, bukan karena masa lalu itu sudah ada, melainkan karena adanya masa lalu sehingga terbentuklah hari ini dan hari esok. Perjalanan mahasiswa Islam Indonesia pada saat masih begabung dengan organisasi IPNU dalam menciptakan wadah baru bagi mahasiswa muslim di Indonesiola demi sebuah wadah yang mampu menampung aspirasi dan untuk mengembangkan kemampuan mereka patut diacungi jempol. Saat ini Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) hasil jerih payah mereka merupakan organisasi yang tengah populer hari ini. PMII sekarang sudah lepas dari IPNU. Bukti organisasi PMII yang independen  adalah Deklarasi Munarjati, yaitu
Deklarasi Murnajati
Bismillāhirrahmānirrahīm 7
kamu sekalian adalah sebaik baik umat yang dititahkan kepada manusia untuk memerintahkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar .
Deklarasi tersebut telah menjadi hal yang melekat dalam hati dan pikiran warga pergerakan. Atas dasar tersebut para kader PMII selalu berusaha untuk tetap menjadi penyebar kebaikan. Mereka mengajak berbuat baik dan mencontohkan cara-cara yang dirasa tepat untuk diterapkan dalam situasi dan kondisi yang dihadapi.Mereka selalu hadir dengan semangat yang membara. Semangat ini tidak sebatas semangat dalam hal keilmuan saja, sebagai warga pergerakan PMII juga terjun dalam hal kemasyarakatan, politik, agama, sosial dan budaya. Karena memang PMII merupakan organisasi yang dihargai atas keilmuan dan sosialnya.
Tujuan PMII secara singkat adalah terbentuknya manusia bermartabat, profesional dan berprestasi serta berjiwa li ulil albab. Untuk itu kader-kader PMII selalu ada di setiap permasalahan yang dirasa merugikan masyarakat untuk membantu mereka dan menyalurkan serta menerapkan ilmu yang sudah mereka dapat. Mereka membantu masyarakat  dalam hal-hal yang sulit maupun yang mudah. Mereka  menjalin hubungan dengan berbagai pihak untuk terus menciptakan suasana yang harmonis dan damai serta merapatkan hubungan, sedangkan hubungan yang sekiranya sudah ada selalu dipererat dengan cara-cara yang menyenangkan, santai dan bermanfaat.
Sekarang organisasi PMII ada di Indonesia secara menyeluruh, hadir di perguruan tinggi swasta maupun negeri. PMII juga merupakan pokok yang masih terbagi menjadi cabang, komisariat, rayon dan lainnya. Bahkan ada IKA PMII (Ikatan Alumni PMII). Bukti bahwa PMII merupakan organisasi yang patut untuk diikuti dan merupakan organisasi yang telah berhasil dalam membentuk pribadi yang bermartabat. Jika tidak, tidak mungkin PMII masih digeluti hingga saat ini bahkan alumninya pun masih aktif dalam mengarahkan kader-kader baru  dan memberi dukungan dalam setiap kegiatannya, baik itu berupa materi, waktu dan ilmu.
Sama halnya dengan manusia yang terus berkembang, PMII terus berkembang melalui kader-kadernya. Kader PMII semakin hari semakin bertambah kualitas dan kuantitasnya. Setiap mahasiswa yang menginjak bangku perkuliahan selalu diperkenalkan dengan organisasi ini. Mereka bergabung dan menjadi kader PMII di kemudian hari. Mahasiswa hanya mendapat teori keilmuan di bangku perkuliahan, dan dengan berorganisasilah mereka mendapat tambahan teori kehidupan dan menemukan jalan untuk mengaplikasikan teori yang dia dapat.
            Kuantitas kader PMII bertambah seiring dengan waktu. Baik itu atas dasar niat mahasiswa atau pun ajakan dari kader PMII senior, mahasiswa baru bergabung dengan organisasi ini. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas kadernya, pengurus PMII, mulai dari rayon, komisariat maupun cabang selalu membuat agenda berbasis keilmuan dan sosial. Agenda tersebut ada yang formal maupun non formal. Agenda formal meliputi MAPABA, PKD dan PKL. Sedangkan agenda non formal meliputi follow up dari agenda formal, diklat, pelatihan, diskusi rutinan, bakti sosial dan sebagainya. Meski begitu para kader PMII juga masih dituntut untuk membaca demi meningkatkan kualitas keilmuan mereka karena memang ilmu itu tak tebatas pada pengajaran sebuah lembaga. Hal itu untuk menjaga kepribadian bangsa agar tidak terkikis oleh globalisasi dan menjadi manusia-manusia yang unggul dengan nilai-nilai bangsa Indonesia yang muslim dan berbudaya.“ngu wong ke” dalam arti yang sebenarnya memperhatikan potensi yang dimiliki diri agar pada akhirnya menjadi “wong”. Wong yang menpunyai peran penting dan suci sebagai penebar kedamaian, memberi manfaat, dan menjadikan dunia lebih maslahah. Amin.

0 Komentar